Seiring dengan perkembangan jaman, kita diuntungkan dengan adalah perdagangan online. Tidak perlu lagi memikirkan jarak, waktu atau uang ekstra yang harus dikeluarkan demi emndapatkan suatu barang yang kita inginkan.
Berbagai toko online muali berkembang, mereka menjual barang dengan kelebihan-kelebihannya masing-masing. Sebagai bahan pertimbangannya kita dapat membaca artikel berikut yangakan menggambarkan sedikit tentang toko-toko online tersebut.
General Store
Adalah toko yang menjual berbagai produk barang secara bersamaan. Toko-toko seperti ini paling atau umum ditemukan, mereka menawarkan keanekaragaman produk. Contoh general store adalah .
Specialized Store
Berbeda dengan general store, specialized store hanya menjual satu produk barang, yang menjadi ciri khas dari toko tersebut. Contohnya, toko alat-alat musik, mereka hanya menjual alat musik dan perlengkapan yang mungkin menjadi kesatuan dari alat musik yang mereka jual.
Regional Versus Global store
Berdasarkan definisinya dapat diartikan bahwa regional store hanya melayani penjualan suatu barang hanya pada suatu wilayah tertentu. Ini bukan berarti mereka tidak melayani wilayah-wilayah lainnya, akan tetapi toko-toko mereka mungkin dibagi menjadi beberapa wilayah yang kemudian melayani penjualan produknya pada daerah tersebut. Sistemnya terdesentralisasi.
Sedangkan global store adalah kebalikan dari regional store. Mereka memasarkan atau menjual produknya secara global dengan standard mutu yang sama untuk setiap produknya (produk massal), menerapkan sistem sentralisai.
Pure online organizations merupakan jenis stores yang hanya fokus pada aktivitas online saja tanpa menggabungkannya dengan aktivitas offline contoh dari store ini adalah softpedia.com yang merupakan situs yang menjual bermcam-macam software, contoh lain adalah sciencedirect.com yang merupakan situs yang menjual bermacam-macam jurnal secara online.Clik and mortar stores merupakan salah satu dari bentuk toko yang menggabungkan antara system online dan offline. Contoh dari jenis toko ini adalah wal-mart. Cara kerja toko ini sebagai berikut, konsumen dapat memesan barang yang dibutuhkan melalui media online yaitu internet. Kemudian konsumen mengambil barang tersebut langsung ke toko tersebut ataupun dapat melalui system delivery order. Salah satu keunggulan dari toko ini adalah konsumen dapat melihat barang-barang yang dijual beserta harganya.
DAFTAR PUSTAKA
General Store, [online], (http://en.wikipedia.org/wiki/General_store, diakses tanggal 28 Maret 2010)
Merysta veny, 2009, Generalized dan Spesialized E-Mall, [online], (http://venymerysta.wordpress.com/tag/e-commerce/, diakses tanggal 28 Maret 2010)
Brick and mortar business, [online], (http://en.wikipedia.org/wiki/Brick_and_mortar_business, diakses tanggal 28 Maret 2010)
Minggu, 28 Maret 2010
Kamis, 11 Maret 2010
Definisi e commerce
E-commerce atau Perdagangan elektronik adalah kegiatan penyebaran, pembelian, penjualan, pemasaran barang dan jasa melalui sistem elektronik seperti internet atau televisi, www, atau jaringan komputer lainnya. E-commerce melibatkan transfer dana elektronik, pertukaran data elektronik, sistem manajemen inventori otomatis, dan sistem pengumpulan data otomatis.
Industri teknologi informasi melihat kegiatan e-commerce ini sebagai aplikasi dan penerapan dari e-bisnis (e-business) yang berkaitan dengan transaksi komersial, seperti: transfer dana secara elektronik, SCM (supply chain management), e-pemasaran (e-marketing), atau pemasaran online (online marketing), pemrosesan transaksi online (online transaction processing), pertukaran data elektronik (electronic data interchange /EDI), dll.
e-commerce merupakan bagian dari e-business, di mana cakupan e-business lebih luas,
tidak hanya sekedar perniagaan tetapi mencakup juga pengkolaborasian mitra bisnis, pelayanan nasabah, lowongan pekerjaan dll. Selain teknologi jaringan www, e-dagang juga memerlukan teknologi basisdata atau pangkalan data (databases), e-surat atau surat elektronik (e-mail), dan bentuk teknologi non komputer yang lain seperti halnya sistem pengiriman barang, dan alat pembayaran untuk e-dagang ini.
Sejarah e-commerce
E-commerce pertama kali diperkenalkan pada tahun 1994 pada saat pertama kali banner-elektronik dipakai untuk tujuan promosi dan periklanan di suatu halaman-web (website). Menurut Riset Forrester, perdagangan elektronik menghasilkan penjualan seharga AS$12,2 milyar pada 2003. Menurut laporan yang lain pada bulan oktober 2006 yang lalu, pendapatan ritel online yang bersifat non-travel di Amerika Serikat diramalkan akan mencapai seperempat trilyun dolar US pada tahun 2011.
Bentuk-bentuk e-commerce
E-Commerce (electronic commerce) merupakan salah satu teknologi yang berkembang pesat seiring dengan kehadiran internet dalam kehidupan kita. Ecommerce sendiri berasal dari layanan EDI (Electronic Data Interchange), layanan EDI ini telah berkembang sedemikian pesatnya di negara-negara yang mempunyai jaringan komputer dan telepon. Jika sebelumnya kita telah sering menggunakan media elektronik seperti telepon, fax, hingga handphone untuk melakukan perniagaan / perdagangan, sekarang ini, kita dapat menggunakan internet untuk melakukan perniagaan. E-Commerce memiliki beberapa jenis, yaitu:
Business to business (B2B):Bisnis antara perusahaan dengan perusahaan lain
Business to consumer (B2C):Retail, sifatnya melayani pelanggan yang bervariasi
Consumer to consumer (C2C):Sifarnya lelang (auction)
Government: G2G, G2B, G2C, yang melakukan layanan terhadap perusahaan untuk keperluan bisnis hingga melayani masyarakat
Manfaat E-Commerce :
Revenue stream baru
Market exposure, melebarkan jangkauan
Menurunkan biaya
Memperpendek waktu product cycle
Meningkatkan customer loyality
Meningkatkan value chain
Perkembangan e-commerce di Indonesia sendiri telah ada sejak tahun 1996, dengan berdirinya Dyviacom Intrabumi atau D-Net (www.dnet.net.id) sebagai perintis transaksi online. Wahana transaksi berupa mal online yang disebut D-Mall (diakses lewat D-Net) ini telah menampung sekitar 33 toko online/merchant. Produk yang dijual bermacam-macam, mulai dari makanan, aksesori, pakaian, produk perkantoran sampai furniture. Selain itu, berdiri pula http://www.ecommerce-indonesia.com/, tempat penjualan online berbasis internet yang memiliki fasilitas lengkap seperti adanya bagian depan toko (storefront) dan shopping cart (keranjang belanja). Selain itu, ada juga Commerce Net Indonesia - yang beralamat di http://isp.commerce.net.id/. Sebagai Commerce Service Provider (CSP) pertama di Indonesia, Commerce Net Indonesia menawarkan kemudahan dalam melakukan jual beli di internet. Commerce Net
Indonesia sendiri telah bekerjasama dengan lembaga-lembaga yang membutuhkan e-commerce, untuk melayani konsumen seperti PT Telkom dan Bank International Indonesia. Selain itu, terdapat pula tujuh situs yang menjadi anggota Commerce Net Indonesia, yaitu Plasa.com, Interactive Mall 2000, Officeland, Kompas Cyber Media, Mizan Online Telecommunication Mall dan Trikomsel.
Kehadiran e-commerce sebagai media transaksi baru ini tentunya menguntungkan banyak pihak, baik pihak konsumen, maupun pihak produsen dan penjual (retailer). Dengan menggunakan internet, proses perniagaan dapat dilakukan dengan menghemat biaya dan waktu.
Perkembangan e-Commerce di Indonesia pada tahun-tahun mendatang.
Seiring dengan perkembangan teknologi E-commerce sebetulnya dapat menjadi suatu bisnis yang menjanjikan di Indonesia. Hal ini tak lepas dari potensi berupa jumlah masyarakat yang besar dan adanya jarak fisik yang jauh sehingga e-commerce dapat dimanfaatkan dengan maksimal. Dengan memperhatikan kondisi perekonomian Indonesia, terutama daya beli masyarakat yang masih rendah dan infrastruktur telekomunikasi yang tidak merata di daerah-daerah lainnya, membuat e-commerce tidak begitu populer. Hal ini tak lepas dari jumlah pengguna internet di Indonesia yang hanya sekitar 8 juta orang dari 215 juta penduduk. Namun, jika kita teliti lebih lanjut dapat kita sadari bahwa e-commerce mulai berkembang dikalangan masyarakat muda Indonesia yang menggunakan jaring sosial, seperti facebook,untuk melakukan transaksi jual-beli.
Dengan menggunakan teknologi informasi, e-commerce dapat dijadikan sebagai solusi untuk membantu perusahaan dalam mengembangkan perusahaan dan menghadapi tekanan bisnis. Penggunaan e-commerce dapat meningkatkan efisiensi biaya dan produktivitas perusahaan, sehingga dapat meningkatkan daya saing perusahaan. Meskipun relatif banyak perusahaan yang sudah memasang homepage, hanya sedikit yang memfungsikannya sebagai sarana perniagaan/perdagangan online. Sebagian besar homepage itu lebih difungsikan sebagai media informasi dan pengenalan produk. Menurut Adji Gunawan, Associate Partner dan Technology Competency Group Head Andersen Consulting, secara umum ada tiga tahapan menuju e-commerce, yakni: presence (kehadiran), interaktivitas dan transaksi. Saat ini, kebanyakan homepage yang dimiliki perusahaan Indonesia hanya mencapai tahap presence, belum pada tahap transaksi. Pada akhirnya, perkembangan teknologi dan peningkatan pengguna internet di Indonesia akan membuat e-commerce menjadi suatu bisnis yang menjanjikan.
Referensi http://www.sentralweb.com/
www.cert.or.id/~budi/presentations/e-commerce-indonesia.ppt
http://www.baliorange.web.id/pengertian-ecommerce/
E-commerce atau Perdagangan elektronik adalah kegiatan penyebaran, pembelian, penjualan, pemasaran barang dan jasa melalui sistem elektronik seperti internet atau televisi, www, atau jaringan komputer lainnya. E-commerce melibatkan transfer dana elektronik, pertukaran data elektronik, sistem manajemen inventori otomatis, dan sistem pengumpulan data otomatis.
Industri teknologi informasi melihat kegiatan e-commerce ini sebagai aplikasi dan penerapan dari e-bisnis (e-business) yang berkaitan dengan transaksi komersial, seperti: transfer dana secara elektronik, SCM (supply chain management), e-pemasaran (e-marketing), atau pemasaran online (online marketing), pemrosesan transaksi online (online transaction processing), pertukaran data elektronik (electronic data interchange /EDI), dll.
e-commerce merupakan bagian dari e-business, di mana cakupan e-business lebih luas,
tidak hanya sekedar perniagaan tetapi mencakup juga pengkolaborasian mitra bisnis, pelayanan nasabah, lowongan pekerjaan dll. Selain teknologi jaringan www, e-dagang juga memerlukan teknologi basisdata atau pangkalan data (databases), e-surat atau surat elektronik (e-mail), dan bentuk teknologi non komputer yang lain seperti halnya sistem pengiriman barang, dan alat pembayaran untuk e-dagang ini.
Sejarah e-commerce
E-commerce pertama kali diperkenalkan pada tahun 1994 pada saat pertama kali banner-elektronik dipakai untuk tujuan promosi dan periklanan di suatu halaman-web (website). Menurut Riset Forrester, perdagangan elektronik menghasilkan penjualan seharga AS$12,2 milyar pada 2003. Menurut laporan yang lain pada bulan oktober 2006 yang lalu, pendapatan ritel online yang bersifat non-travel di Amerika Serikat diramalkan akan mencapai seperempat trilyun dolar US pada tahun 2011.
Bentuk-bentuk e-commerce
E-Commerce (electronic commerce) merupakan salah satu teknologi yang berkembang pesat seiring dengan kehadiran internet dalam kehidupan kita. Ecommerce sendiri berasal dari layanan EDI (Electronic Data Interchange), layanan EDI ini telah berkembang sedemikian pesatnya di negara-negara yang mempunyai jaringan komputer dan telepon. Jika sebelumnya kita telah sering menggunakan media elektronik seperti telepon, fax, hingga handphone untuk melakukan perniagaan / perdagangan, sekarang ini, kita dapat menggunakan internet untuk melakukan perniagaan. E-Commerce memiliki beberapa jenis, yaitu:
Business to business (B2B):Bisnis antara perusahaan dengan perusahaan lain
Business to consumer (B2C):Retail, sifatnya melayani pelanggan yang bervariasi
Consumer to consumer (C2C):Sifarnya lelang (auction)
Government: G2G, G2B, G2C, yang melakukan layanan terhadap perusahaan untuk keperluan bisnis hingga melayani masyarakat
Manfaat E-Commerce :
Revenue stream baru
Market exposure, melebarkan jangkauan
Menurunkan biaya
Memperpendek waktu product cycle
Meningkatkan customer loyality
Meningkatkan value chain
Perkembangan e-commerce di Indonesia sendiri telah ada sejak tahun 1996, dengan berdirinya Dyviacom Intrabumi atau D-Net (www.dnet.net.id) sebagai perintis transaksi online. Wahana transaksi berupa mal online yang disebut D-Mall (diakses lewat D-Net) ini telah menampung sekitar 33 toko online/merchant. Produk yang dijual bermacam-macam, mulai dari makanan, aksesori, pakaian, produk perkantoran sampai furniture. Selain itu, berdiri pula http://www.ecommerce-indonesia.com/, tempat penjualan online berbasis internet yang memiliki fasilitas lengkap seperti adanya bagian depan toko (storefront) dan shopping cart (keranjang belanja). Selain itu, ada juga Commerce Net Indonesia - yang beralamat di http://isp.commerce.net.id/. Sebagai Commerce Service Provider (CSP) pertama di Indonesia, Commerce Net Indonesia menawarkan kemudahan dalam melakukan jual beli di internet. Commerce Net
Indonesia sendiri telah bekerjasama dengan lembaga-lembaga yang membutuhkan e-commerce, untuk melayani konsumen seperti PT Telkom dan Bank International Indonesia. Selain itu, terdapat pula tujuh situs yang menjadi anggota Commerce Net Indonesia, yaitu Plasa.com, Interactive Mall 2000, Officeland, Kompas Cyber Media, Mizan Online Telecommunication Mall dan Trikomsel.
Kehadiran e-commerce sebagai media transaksi baru ini tentunya menguntungkan banyak pihak, baik pihak konsumen, maupun pihak produsen dan penjual (retailer). Dengan menggunakan internet, proses perniagaan dapat dilakukan dengan menghemat biaya dan waktu.
Perkembangan e-Commerce di Indonesia pada tahun-tahun mendatang.
Seiring dengan perkembangan teknologi E-commerce sebetulnya dapat menjadi suatu bisnis yang menjanjikan di Indonesia. Hal ini tak lepas dari potensi berupa jumlah masyarakat yang besar dan adanya jarak fisik yang jauh sehingga e-commerce dapat dimanfaatkan dengan maksimal. Dengan memperhatikan kondisi perekonomian Indonesia, terutama daya beli masyarakat yang masih rendah dan infrastruktur telekomunikasi yang tidak merata di daerah-daerah lainnya, membuat e-commerce tidak begitu populer. Hal ini tak lepas dari jumlah pengguna internet di Indonesia yang hanya sekitar 8 juta orang dari 215 juta penduduk. Namun, jika kita teliti lebih lanjut dapat kita sadari bahwa e-commerce mulai berkembang dikalangan masyarakat muda Indonesia yang menggunakan jaring sosial, seperti facebook,untuk melakukan transaksi jual-beli.
Dengan menggunakan teknologi informasi, e-commerce dapat dijadikan sebagai solusi untuk membantu perusahaan dalam mengembangkan perusahaan dan menghadapi tekanan bisnis. Penggunaan e-commerce dapat meningkatkan efisiensi biaya dan produktivitas perusahaan, sehingga dapat meningkatkan daya saing perusahaan. Meskipun relatif banyak perusahaan yang sudah memasang homepage, hanya sedikit yang memfungsikannya sebagai sarana perniagaan/perdagangan online. Sebagian besar homepage itu lebih difungsikan sebagai media informasi dan pengenalan produk. Menurut Adji Gunawan, Associate Partner dan Technology Competency Group Head Andersen Consulting, secara umum ada tiga tahapan menuju e-commerce, yakni: presence (kehadiran), interaktivitas dan transaksi. Saat ini, kebanyakan homepage yang dimiliki perusahaan Indonesia hanya mencapai tahap presence, belum pada tahap transaksi. Pada akhirnya, perkembangan teknologi dan peningkatan pengguna internet di Indonesia akan membuat e-commerce menjadi suatu bisnis yang menjanjikan.
Referensi http://www.sentralweb.com/
www.cert.or.id/~budi/presentations/e-commerce-indonesia.ppt
http://www.baliorange.web.id/pengertian-ecommerce/
Langganan:
Postingan (Atom)